Menelusuri Keunikan Perpustakaan Batu Api

Feature

Langit sore tak secerah biasanya, gumpalan-gumpalan awan hitam menjadi penghias yang tak begitu indah. Namun, lalu lalang pengendara motor tetap terlihat ramai di sekitaran Jalan Raya Jatinangor. Apalagi tempat itu tidak terlalu jauh dari salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jatinangor.

Sebuah bangunan kecil di pinggir jalan itu membuat saya tertarik untuk masuk ke dalamnya. Sebuah plang sederhana tertulis di depan rumah itu “Perpustakaan Batu Api”.

Begitu saya masuk ruangan, beratus-ratus bahkan beribu-beribu buku menjadi penghias ruangan. Tampak beberapa orang mahasiswa tengah memilih-milih buku yang mungkin akan dijadikan referensi tugas kuliahnya.

Perpustakaan Batu Api sudah berdiri sejak 1 April 1999 lalu. Bermula dari hobby sang pemilik, Anton, yaitu mengoleksi buku, musik, dan film yang unik mulailah ada ide untuk membuka sebuah perpustakaan.

“Awalnya dari hobby aja sih, saya kebetulan suka mengoleksi buku, film, dan musik-musik yang aneh. Yang jarang ada di tempat lain,” ujarnya. Ia yang semakin sering mengumpulkan buku, musik, dan film itu merasa sayang jika buku yang ia miliki tidak dimanfaatkan. “Kalau beli buku itu sekali baca ya sudah kan? Kesananya tidak dibaca lagi. Jadi, kayanya buku yang banyak ini sayang kalau tidak dimanfaatkan,” tutur Anton.

Bersama sang istri, Arum, ia mengelola perpustakaan ini. Selama lebih dari 14 tahun, perpustakaan Batu Api mampu mempertahankan eksistensinya. “Ya karena kita gak ngontrak disini, jadi alhamdulilah bisa bertahan sampai sekarang,” Arum turut memberikan komentarnya.

Perpustakaan Batu Api menyediakan buku, film, dan musik yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain. Seperti jenis film yang ada sejak sekitar tahun 70-an hingga sekarang. Begitu pula dengan musik dan buku-buku. Sebagai sebuah perpustakaan pribadi, hal itu merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Anton.

“Kalau saya lebih suka mengoleksi film dan musik yang jarang di tempat lain. Kaya film aja, saya banyaknya yang dulu-dulu, tahun 70-an atau 90-an. Musik juga, saya menyediakan musik-musik aneh dari suku-suku tertentu yang sulit dicari di tempat lain. Karena kalau banyak di pasaran ya buat apa. Paling kalau buku itu baru yang banyak dicari dan lagi rame,” ungkap Anton dengan gayanya yang santai, celana kolor dan kaos oblongnya.

Anton mengaku, ia tidak tahu pasti berapa jumlah buku yang ia miliki saat ini. “Untuk tepatnya saya gak tahu, karena saya gak ngitung. Tapi kalau tidak salah sudah lebih dari sembilan ribu,” ungkapnya. Penataan yang dilakukan di perpustakaan batu api juga tidak seperti yang dilakukan di perpustakaan lain. Buku-buku diletakan sembarang tanpa memakai kode, hanya digolongkan berdasarkan jenisnya saja. “Disini saya gak pake peraturan perpustakaan seperti di perpustakaan lain, karena justru saya ngerasa dengan begini itu lebih memudahkan saya,” katanya.

Untuk pembuatan kartu anggota, setiap pendaftar dikenakan biaya Rp 10 ribu dan setiap penyewaannya yaitu Rp 3ribu hingga Rp 5ribu selama satu minggu. Sampai saat ini, jumlah anggota di Perpustakaan Batu Api mencapai tujuh ribu orang lebih dengan anggota aktif sekitar seribu orang.

Anggota perpustakaan pun tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa. Arum mengatakan adapula dari kalangan ibu rumah tangga dan buruh yang datang ke tempatnya. “Anggota disini tidak hanya mahasiswa saja, tetapi ada juga seorang buruh yang rutin datang kesini setiap seminggu sekali,” ungkapnya.

Arum mengaku senang dengan apa yang tengah dilakukannya bersama suaminya saat ini. “ Selama 14 tahu lebih saya disini, saya senang aja bisa berbagi dengan yang lain melalui buku ini,” katanya. Arum mengaku, karena sering berjumpa dengan berbagai mahasiswa dari berbagai latar belakang jurusan, ia sampai hafal ciri khas dari orang-orang yang datang. “Mungkin karena udah lama dan sering ketemu dengan beberapa orang dari berbagai jurusan. Jadi, biasanya sekali dia masuk kesini, saya jadi tahu dia berasal dari jurusan apa,” pungkasnya setengah canda.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment

Catatan Titin. Powered by Blogger.